Jumat, 27/Sy’aban/2024
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيد نا مُحَمّدٍ وَعَلى
آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن ( اما
بعد ).
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
لَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى
الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Dihari istimewa yang penuh berkah ini, kita sama-sama untuk selalu berusaha
menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga
Allah meridhai langkah kita dan menjadikan kita sebagai golongan orang yang
bertaqwa sehingga mendapatkan ampunan dan rahmatnya di dunia ini dan akhirat. kelak
aamain aamiin ya Allah ya Rabbal alamin.
Dan dengan taqwa pula kita bisa mencapai kedudukan yang mulia di sisi Allah
SWT, sebagaimana firmannya :
ﺇِﻥَّ
ﺃَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢْ
Artinya :
“Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
taqwa di antara kamu” (QS. Al Hujurat: 13).
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Di jumat yang berkah ini Jumat
terakhir di bulan sya’ban (salah satu bulan dalam kalender islam yang mendapat
julukan afdhalus syuhur), untuk senantiasa bersyukur
atas kenikmatan-kenikmatan yang telah kita terima dari Allah. Semoga sikap
syukur kita kepada Allah menjadi washilah, Allah ridha dan memasukan kita ke
dalam kelompok syaakirin شَاكِرِيْن
(Orang-orang Yang Bersyukur). Dan orang-orang yang besyukurlah yang akan mendapatkan tambahan
nikmat dan balasan terbaik dari Allah swt.
Di sisa hari di bulan Sya'ban ini,
marilah kita sama-sama mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan, bulan
paling mulia dari segala bulan. Yaitu dengan bermuhasabah atau introspeksi
diri. Menghitung. meraba dan mengingat kembali amalan” yang telah kita lakukan selama
ini. Jikalau kita merasa amal yang telah kita lakukan dalam kehidupan ini
didominasi oleh kebaikan atau dengan kata lain lebih banyak kebaikan daripada
keburukannya, maka yang pertama kali kita lakukan jagalah hati, jangan sampai
hati kita disipi rasa ujub bangga diri apalagi samapai takabbur besar hatimenyombongkan
diri terhadap kebaikan yang telah kita lakukan, karena ini menunjukkan betapa buruknya
amal hati kita. Dan rasa ujub (perasaan bangga merasa diri baik dari orang lain)
akan menyeret kita dalam kehinaan yang nyata yaitu menjatuhkan kita dalam
jurang kesombongan atau ketakabburan. Dan hal inilah sikap yang paling dibenci
oleh Allah swt sebagaimna firmannya dalam alqur’an yang mulia :
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى
الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
Artinya :
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan
janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membanggakan diri (QS. Luqman : 18)
Begitu juga dalam hadits Rasulullah SAW
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ
ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Artinya:
"Tidak akan masuk
surga orang yang dalam hatinya terdapat sifat sombong walaupun sebesar biji
sawi.
"Dan perlu untuk diketahui ada
sebuah maqalah yang termashur menyatakan bahwa: Orang
baik adalah orang yang merasa dirinya buruk, dan orang buruk adalah mereka yang
mengaku dirinya baik.
Ma’
asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati
Allah سبحانه
و تعالى !!!
Leluhur kita ditanah jawa ini, menyebutkan bulan Sya'ban
dengan nama bulan ruwah, yang mana kata ruwah itu sangat identik sangat
dekat dengan kata ruh dan kata arwah. Sejatinya kata ruwah yang berasal dari
kata ruh dan arwah, hanyalah sebagai pengingat bagi kita bahwa bulan Sya'ban
adalah bulan paling tepat untuk mengingatkan kepada kita manusia pada akhirat (yang
dimulai dari sakaraul maut, kematian hingga alam kubur).
Sesungguhnya mengingat kematian dengan mengirim doa arwah atau jiarah kubur adalah
banyak faedahnya bagi kita yang masih ada umur di dunia. Karena hal itu bisa
menyemangati diri untuk meningkatkan amal ibadah dan amal kebaikan di bulan
Ramadhan yang sebentar lagi akan datang.
Ma’
asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati
Allah سبحانه
و تعالى !!!
Ada sebuah kisah yang patut untuk diketahui. Kisah
ini diceritakan oleh Al-Hafizh Abu Bakr
al-Isma’ili rahimahullah salah seorang ulama’ besar madzhab imam Syafi’iyyah (seorang
foqoho’ atau ahli hukum Beliau menceritakan bahwasanya Sayyidina
Utsman bin Affan tidak pernah meneteskan air mata ketika digambarkan kepedihan di
neraka dengan segala bentuk siksaannya. Dirinya juga tidak menangis ketika digambarkan
mengenai kedahsyatan hari kiamat. Ia juga tetap kuat dan tegar mendengarkan gambaranan
manusia pada kehidupan di akhirat. Akan tetapi ia Sayyidina Utsman bin Affan menangis
ketika diterangkan tentang kehidupan di alam kubur.
Ketika dikatakan
kepadanya kenapa bisa demikian? Sayyidina Utsman menjawab: Jika saya dicampakkan dalam
neraka, saya masih bersama-sama manusia. jika saya di hari kiamat kelak dalam
proses pengadilan tuhan, toh saya juga masih bersama-sama dengan manusia
lainnya. Tapi jika saya di dalam kuburan, maka saya sendirian tidak ada satupun
dari manusia, teman bahkan saudara sekalipun yang bersedia menemani. Sedangkan
kunci kuburan itu ada pada malaikat Israfil yang hanya akan membukanya ketika
kiamat tiba.
عن أنس رضي الله عنه مرفوعاً: «يَتْبَعُ
الميتَ ثلاثةٌ: أهْلُه ومَالُه وعَمَلُه، فيرجع
اثنان ويَبْقى واحد: يرجع أهْلُه ومَالُه،
ويبقى عَمَلُه».
Artinya :
"Mayat itu akan diikuti oleh
3 perkara: keluarga, harta dan amalnya. Dua perkara akan pulang kembali, dan
yang satu akan tinggal (bersamanya). Keluarga dan
hartanya akan kembali, dan yang tinggal adalah amalnya."
Sayyidina Utsman juga pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda :
القبر أول مناز الاخرة، فإن
نجا منه فمابعده أيسرمنه، وإن لم ينج منه فما بعده أشد
Artinya
: "Kuburan adalah tempat pertama dari kehidupan akhirat, jika seseorang
selamat darinya maka (kehidupan) setelahnya akan lebih mudah. Namun jika
seseorang tidak selamat darinya maka (kehidupan) setelahnya akan lebih
sulit".
Sayyidina Utsman gentar dengan kehidupan di alam
kubur. Karena sesungguhnya kuburan itu adalah salah satu lubang dari lubang
neraka atau tempat yang menyengsarakan bagi mereka yang hidupnya penuh dengan
dosa kemasiat dan kedholiman pada sesasama. Dan menjadi bagian dari taman surga
bagi mereka yang hidupnya diwarnai dengan kebaikan, kasih sayang terhadap
sesama makhlu Allah di muka bumi dan berbagai amal salih lainnya. Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم إنما القبر روضة من رياض الجنة أو حفرة من حفر النار .
Artinya:
Maka kuburan adalah serambi akhirat atau
miniatur akhirat yang penuh dengan pembalasan amal.
Semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada kita semua,
hidup kita selalu dibina, dibimbing menuju ridlo-Nya, aamin aamiin ya Robbal
alamin.
بارك الله لى ولكم في القرأن العظيم ونفعني
واياكم بالأيات والذ كر الحكيم اقول قولى هذا واستغفروه انه هو الغفور الرحيم.
KHUTBAH
KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ
لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ
اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا
اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى
بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.
اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتَكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
QS. Al-Ahzab :
56
QS. Al
Baqoroh 2 : 21
QS. Al
A’rof : 23