Indahnya Perbedaan Di Dalam Islam



إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيد نا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن ( اما بعد )
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى !!!
Di hari Jumat yang penuh berkah ini, marilah kita sama-sama meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan cara menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segenap larangan-Nya, semata hanya mengharapkan ridho-Nya :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran : 102).

Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى !!!
Perbedaan adalah sebuah kemubahan, bahkan bisa jadi suatu kewajiban, yang mana Allah sendirilah yang menciptakan perbedaan itu, 
Sebagaimana contoh, Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia berbeda-beda ada yang tinggi dan ada yang endek, ada yang hitam dan ada yang putih, begitu jg seterusnya, Allah memulyakan sebagian makhluk-Nya atas sebagian yang lain, misal Allah jadikan manusia lebih mulya daripada makhluk yang lain, begitu pula Allah jadikan hamba yang bertqwa lebih mulya dari pada hamba yang yang lain. 
Tidak hanya manusia berbeda, sebagian tempat Allah juga jadikan berbeda, Allah jadikan suatu tempat lebih utama daripada tempat yang lain, misalnya Yerusalem Al Quds, Makkah dan Madinah  Allah jadikan lebih utama daripada tempat lainnya di muka bumi. 
Tidak hanya manusia dan tempat yang berbeda Allah juga jadikan Waktu berbeda, ada sebagian waktu lebih utama dibandingkan dengan waktu yang lain, Di antara sebagian waktu yang Allah lebih memulyakan atas sebagian waktu yang lain adalah bulan Dzulqa’dah yang saat ini kita berada di dalamnya.
Dzulqa’dah adalah permulaan dari empat bulan yang dimuliakan (al-Asyhur al-Hurum). Empat bulan haram atau empat bulan yang dimuliakan itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Disebut bulan haram disebabkan orang-orang Arab pada masa lalu tidak melakukan perang (qu’uud ‘anil qitaal) di dalamnya. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an : 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (سورة التوبة: ٣٦) 
Artinya : 
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang diagungkan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab)” (QS At-Taubah: 36).

Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى !!!
Berbeda boleh berpecah belah dilarang, salah besar bila kita mengatakan setiap yang berbeda itu tanda dari perpecahan, tetapi sejatinya yang benar itu, setiap yang pecah pastilah berbeda namun tidak setiap yang beda itu berpecah.   

Perbedaan adalah sebuah kebolehan, bahkan bisa jadi suatu keharusan atau kewajiban, yang mana Allah sendirilah yang menciptakan perbedaan itu, sedangkan perpecahan adalah suatu kedurhakaan, bahkan bisa dikatakan suatu kemusrikan yang bisa menyebabkan lemahnya umat islam disegala segi kehidupan.

Perlu untuk diketahui, kalau sesungguhnya perbedaan itu tidaklah hanya menjadi potensi munculnya konflik saja, akan tetapi juga bisa meningkatkan menjadi potensi naiknya prestasi yang maksimal,  dengan syarat perbedaan tadi dibingkai seapik mungkin, sehingga antara satu dengan yang lainnya berfungsi sebagai pesaing untuk bersama-sama berlomba-lomba dalam mencapai kebaikan yang maksimal (nilai kebaikan yang paling puncak dari adanya perbedaan). Sebagaimana firman Allah 

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Artinya :
Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, ( QS. Almaidah : 48 )

Dengan adanya perbedaan pula membuat sesuatu tampak lebih indah, ambil saja contoh sebuah taman yang ditanami dengan berbagai macam bunga warni-warni ( bunga yang berbeda ) akan tampak lebih indah dan sedap dipandang mata dari pada taman yang hanya ditanami bunga satu warna, dan ingatlah sabda Nabi : 
اختلافُ أمَّتي رحمةٌ
Artinya : "Perbedaan pendapat pada umatku adalah suatu rohmat"

Bila umat islam saling bertikai dan bermusuhan satu sama laing dalam perpecahan, maka iblis beserta bala-balnya ditambah golongan yang memusuhi islam akan kegirangan dan bertepuk tangan, karena ketika umat islam saling bercerai berai dalam perpecahan sejatinya mereka berada di tepi jurang neraka,

Di dalam al haq Alquran yang mulia Allah melarang umat islam berpecah-belah, larangan berpecah belah merupakan prinsip yang agung dalam agama Islam. Namun layak disesalkan, kenyataan yang nampak di kalangan kaum muslimin berbeda dengan ajaran agama yang suci ini. Maka dari itulah kita seharusnya umat muslim bersatu padu dalam perbedaan, jangan bercerai berai dalam perpecahan, sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam Al Quran yang mulia 

وَاعۡتَصِمُوۡا بِحَبۡلِ اللّٰهِ جَمِيۡعًا وَّلَا تَفَرَّقُوۡا‌ ۖ وَاذۡكُرُوۡا نِعۡمَتَ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡ اِذۡ كُنۡتُمۡ اَعۡدَآءً فَاَ لَّفَ بَيۡنَ قُلُوۡبِكُمۡ فَاَصۡبَحۡتُمۡ بِنِعۡمَتِهٖۤ اِخۡوَانًا ۚ وَكُنۡتُمۡ عَلٰى شَفَا حُفۡرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنۡقَذَكُمۡ مِّنۡهَا ‌ؕ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمۡ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُوۡنَ

Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.

Dan apa yang harus kita lakukan terhadap orang yang suka berpecah belah, kita harus bersikap cuek, karena urusan mereka yang suka berselisih dan berpecah belah adalah dengan Allah, dan sebelum kita meninggalkan mereka sepenuhnya, maka sebagai seorang muslim kita masih berkewajiban untuk memberi nasehat kepada mereka seperlunya, ini semua sudah ditunjukkan oleh Allah dalam QS. Al An'am : 159.


إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Yang artinya sebagai berikut :
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. ( QS. Al An'am : 159 )

Akan tetapi jika sesudah kita nasehati mereka masih bersikukuh dengan pendirian mereka untuk tetap fanatik buta tehadap golongan mereka, maka atas petujuk Allah kita wajib cuekin mereka dan Allah sendiri yang akan memberi tau kepada mereka kedurhakaan yang mereka perbuat. Walaupun  kelihatannya egois dan kejam namun ini sesuai dengan petunjuk Allah dalam QS. Albaqoroh : 139.

قُلْ أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللَّهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ
Yang artinya  sebagai berikut :
Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati, ( QS. Al Baqoroh : 139 )

Dari sinilah sudah jelas tidak sepantasnya kita mempemasalahkan atau menyalahkan cara ibadah orang lain, disamping itu hanya membenarkan ibadah sendiri serta memaksakan kepada orang lain untuk sama dengan kita. Bukankah kita masing - masing yang akan memetik baik maupun buruknya ibadah kita, lalu mengapa kita masih usil dan mempermasalahkan cara ibadah orang lain, lebih-lebih dalam urusan ibadah yang bersifat sangat asasi serta harus kita hormati privasinya... mau tahlilan kek... apa tidak ??? mau pakai qunut apa tidak??? semua itu pelaku yang akan mendapat hasilnya, entah itu baik atau buruk. Yang paling bijak kasih nasehat untuk selanjutnya biar berjalan apa adanya, itu saja sejatinya kewajiban kita. 

Semoga saja kita senantiasa mendapat hidayah dari Allah untuk tetap berpegang dalam prinsip ukhuwah islamiyah pesaudaraan yang universal menyeluruh yang dimulai dari ukhuwah dinniyah persaudaraan seagama, ukhuwah wathoniyah persaudaraan sebangsa dan setanah air dan ukhuwah basyariyah persaudaraan sesama anak adam. Ammin - amiin ya robbal alamien 


بارك الله لى ولكم في القرأن العظيم ونفعني واياكم بالأيات والذ كر الحكيم اقول قولى هذا واستغفروه انه هو الغفور الرحيم.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.

اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتَكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

 اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ .
 
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ  وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ


QS. Al-Ahzab : 56
QS. Al Baqoroh 2 : 21
QS. Al A’rof : 23 
QS. An-Nahl 16: 90


imammukhtar

Kepala Madrasah di MA PPKP Darul Ma'la

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form