إِنّ
الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيد نا
مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن ( اما بعد ).
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا
اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا
قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ
ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
خَبِيرٌ
QS
Ali Imron : 102
QS
Al Mujadalah 58 : 11
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Dihari istimewa yang penuh berkah ini, marilah kita selalu berusaha meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan
seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga Allah selalu
memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selalu dalam
keimanan dan ketakwaan kepada-Nya Amin. Dengan taqwalah kita bisa mencapai kedudukan yang mulia
di sisi Allah SWT, sebagaimana firmannya :
ﺇِﻥَّ
ﺃَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢْ
Artinya :
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu” (QS. Al
Hujurat: 13).
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Puji syukur Alhamdulillah patutlah kita ucapkan pada Allah Swt
yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan pada kita semua, dijumat yang
penuh berkah ini. InsyaAllah Jum’at ini merupakan jumat awal di bulan Rabiul
Akhir atau Rabi'uts Tsani, bulan ke-4 dalam kalender Hijriah (Muharrom Shoffar,
Robiul Awal, Robius Stani). Yang pertama memberi nama bulan ini Robiul Tsani
atau Rabiul Akhir menurut pendapat yang masyhur adalah buyut kelima Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, yakni Kilab bin Murrah. Dinamakan Rabiul
Akhir atau Rabi'uts Tsani karena pada waktu itu di Jazirah Arab sedang musim
semi, rerumputan mulai tumbuh menghijau, tanaman tumbuh subur, dan pepohonan
banyak yang berbunga berbuah, persis seperti pada saat ini.
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Ilmu dalam pandangan agama Islam, memiliki kedudukan yang utama/penting
dan sangat tinggi/mulia. Ilmu dalam islam dikatakan utama/penting karena wahyu pertama
yang diturunkan kepada Rasulullah SAW adalah Surat Al Alaq ayat 1 sd 5 (Sesuatu
yang peting/utama biasanya ditaruh diawal). Pada ayat pertama surat Al Alaq adalah perintah untuk
membaca yaitu pada kalimah اقْرَartinya
“Bacalah!” berdasarkan Tarikh perintah membaca ini diulang-oleh malaikat Jibril
hingga 3x. Perintah membaca ini memiliki makna. Memerintahkan kita umat islam
untuk gemar membaca dan belajar atau dengan kata lain tholabul ilmu (mencari
ilmu).
Disamping utama/penting Kedudukan ilmu dalam islam pada
posisi tinggi/mulia, sehingga orang yang memilikinya memperoleh derajat yang tinggi/mulia.
Sebagaimana janji Allah yang dijelaskan dalam Alqur’an :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ
لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِي ٱلۡمَجَٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ
وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ
خَبِيرٞ
Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila
dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat”. (Q.S. Al-Mujadilah, 58: 11).
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah Swt
akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi
ilmu, lebih tinggi dan lebih mulya kedudukannya daripada yang lainnya.
Dalam sebuah Hadist dikisahkan bahwa pada suatu
waktu ketika Nabi Muhammad SAW (shallallâhu ‘alaihi wasallam) hendak mendekati
pintu masjid, di situ beliau melihat iblis berada di sisi pintu masjid.
Kemudian Nabi SAW bertanya, "Wahai Iblis apa yang sedang kamu lakukan di
sini?" Maka iblis itu menjawab, "Saya hendak masuk masjid untuk
mengganggu ibadah orang yang sedang shalat itu, tetapi saya takut pada seorang
yang sedang tidur ini." Lalu Nabi
SAW berkata, "Wahai Iblis, kenapa kamu tidak takut pada orang yang sedang
shalat itu, padahal dia sedang beribadah dan bermunajat pada Allah, dan justru kamu
takut pada orang yang sedang tidur, padahal ia dalam posisi tidak sadar?"
Iblis pun menjawab, "Orang yang sedang shalat itu bodoh ibadahnya tdk
didasari dg ilmu, hingga mengganggu shalatnya begitu mudah. Sedangkan orang
yang tidur ini orang alim (orang berilmu) hingga tidurpun ia dijaga oleh
ilmunya karena "Ilmu itu penjaga bagi pemiliknya."
Begitu tinggi dan mulianya ilmu, sehingga jalan
untuk mendapatkannya saja akan dibalas oleh Allah kemudahan jalan untuk menuju
surganya, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :
وَمَنْ سَلَكَ
طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى
الْجَنَّةِ
Artinya: "Siapa yang menempuh perjalanan untuk
mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR
Muslim, no. 2699).
Begitu penting dan mulianya ilmu sehingga
menututnya merupakan kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki maupun
Perempuan tanpa membedakan ilmu agama atau umum, karena keduanya hak dan wajib
bagi setiap muslim. Sebagaimana hadist nabi
Artinya :
Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu
hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim Perempuan”
Dan menuntut ilmu tidak hanya di bangku sekolah, di
madrasah atau dipondok pesantren saja. Akan tetapi menuntut ilmu itu bisa dimana saja dan kapan
saja misal di surau” di maahsjid” di berbagai majlis ta’lim dan diberbagai
kumpulan atau jama’ah. Dan perintah menutut ilmu itu sepanjang hayyat dari
buaian Ketika masih bayi sampai masuk liang lahad.
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Meskipun ilmu mempunyai kedudukan yang mulya dan begitu
penting dalam islam, akan tetapi salah niat ketika menuntu ilmu bisa berbahaya bagi penuntutnya,
sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud
. مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ
الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: "Barangsiapa yang
mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, (tetapi)
ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia
tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti," (HR Abu
Daud).
Bagi setiap muslim menuntut ilmu itu tidak hanya untuk menghilangkan kebodohan
diri sendiri atau untuk mendapatkan kedudukan derajat kemulyaan di dunia dan
lain sebagainya. Namun, hendaknya dilakukan dengan didasari niat untuk mencari
ridho Allah SWT semata. Dan nantinya dengan ridho Allah pula kebahagian
kemulyaan didunia & akhirat beserta lain”nya akan diperoleh juga.
Maka, dari sinilah pentingnya Pendidikan adab atau akhlak bagi penuntut ilmu itu
sendiri, karena berilmupun tidak ada artinya apabila seseorang tidak memiliki
adab. Berilmu tanpa disertai adab bisa membawa bahaya dan kehancuran bagi
pemiliknya, orang lain bahkan sampai bangsa dan negara. “Bila ilmu yang dimiliki tanpa diimbangi dengan adab atau akhlak akan
membawa penuntutnya pada sifat sombong, bohong, culas, curang dan
kejahatan”lainnya, dan membawa pada kehancuran tidak memberi manfaat sama
sekali bagi pemiliknya dan bisa mendatangkan murka Allah baik didunia dan
akhirat.”
Semoga Allah memberi hidayah pada kita,
anak cucu kita untuk gemar menutut ilmu yang bermanfaat diridhoi Allah dunia
akhirat Aamiin2X ya robbal Aalamiin.
بارك الله لى ولكم في القرأن العظيم ونفعني واياكم
بالأيات والذ كر الحكيم اقول قولى هذا واستغفروه انه هو الغفور الرحيم.
KHUTBAH
KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ
لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ
اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا
اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى
بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.
اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتَكَ اِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
QS.
Al-Ahzab : 56
QS. Al
Baqoroh 2 : 21
QS. Al
A’rof : 23