إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيد نا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن ( اما بعد )
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى !!!
Sebagai seorang muslim, marilah kita sama-sama bersikap dan berperilaku terpuji kepada Allah سبحانه و تعالى yang telah melimpahkan kenikmatan kepada kita semua. Seseorang dianggap berperilaku terpuji kepada Allah apabila ia senantiasa bertaqwa kepadanya, dimanapun dan kapanpun ia berada. Sebagaimana hadits Rasulullah…
اتق الله حيثما كنت
Artinya : “Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada.(HR Tirmidzi)
Muslim yang senantiasa bertaqwa kepada Allah tentu akan memperoleh banyak hikmah, misalnya memperoleh kegembiraan, memperoleh ridho, memperoleh kemudahan” dalam hidup, memperoleh rahmat Allah dan berkedudukan mulia disisi Allah…Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an :
ﺇِﻥَّ ﺃَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢْ
Artinya :“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu” (QS. Al Hujurat: 13).
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى !!!
Dan termasuk prilaku terpuji yang harus ada pada diri seorang muslim adalah husnudzon atau Berprasangka baik kepada Allah سبحانه و تعالى ciri” Seorang muslim yang bersikap husnuzzon kepada Allah diantaranya
Ciri pertama Akan senantiasa merasa senang, optimis, bersungguh-sungguh serta bertawakkal kepada Allah terhadap usaha atau pekerjaan apapun yang dijalaninya karena ia yakin pekerjaan yang dihadapinya merupakan bagian dari takdir yang sudah digariskan oleh Allah terbaik untuknya, Orang muslim seperti ini seandainya menjadi peternak atau petani maka akan menjadi peternak dan petani giat dan rajin, seandainya menjadi pedagang atau pengusaha akan menjadi seorang pedagang yang ulet dan jujur, seandainya menjadi pegawai maka akan menjadi seorang pegawai yang disiplin dan amanah dan begitu juga seterusnya.
Ciri kedua Tidak akan berkeluh kesah apalagi berputus asa apabila dikenai musibah atau gagal dalam usahanya, karena ia menyadari bahwa susah senang, tangis tawa, gagal dan sukses merupakan bagian dari hidup yang selalu ada dalam kehidupan ini, keburukan dan kebaikan merupakan bagian dari ujian hidup yang diberikan oleh Allah سبحانه و تعالى kepada setiap hambanya khususnya yang beriman untuk mengukur seberapa besar iman seorang hamba kepadaNya… Ini udah dijelaskan oleh Allah dalam AL Qur’an…
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya : Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami. (QS. Al Anbiya’ 21 : 35).
Ciri ketiga selalu berharap kepada Allah, bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Seorang muslim yang berhusnudzon kepada Allah apabila khilaf dan terlanjur berbuat dosa, maka ia tidak akan berputus asa dari rohmat Allah. Mereka yakin bahwa Allah akan mengampuni dosa” dosanya apabila mereka beristigfar dan bertaubat kepadanya (dengan taubat nasuha atau tobat yang sebenarnya).
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا تُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ تَوۡبَةً نَّصُوۡحًا ؕ عَسٰى رَبُّكُمۡ اَنۡ يُّكَفِّرَ عَنۡكُمۡ سَيِّاٰتِكُمۡ وَيُدۡخِلَـكُمۡ جَنّٰتٍ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga (QS. At Tahrim: 66)
Seseorang yang betul” bertaubat tentunya tidak akan mengulangi perbuat dosanya itu. Sebab orang yang sudah bertaubat tapi masih saja mengulang dosanya itu, sama saja ia mempermainkan Allah, Sebagaimana Sabda Rasulullah
التائب من الذنب كمن لا ذنب له والمستغفر من الذنب وهو مقيم عليه كالمستهز ئ بربه
Artinya Orang yang bertaubat dari dosa, ia seperti orang yang tidak berdosa. Dan orang yang minta ampun dari dosanya, sedangkan dirinya tetap mengerjakan dosanya, seperti orang yang mempermainkan tuhannya (HR. Baihaqi)
Husnudzon kepada Allah termasuk akhlakul karimah (mulia) atau akhlakul mahmudah (terpuji) yang wajib dimiliki bagi setiap muslim dan muslimah. Hujatul islam sang pembela islam Imam Al Ghojali mengisahkan dalam kitabnya Ihya Ulumuddin : ada seorang hamba yang dikeluarkan dari neraka karena berhsnudzon kepada Allah...
Alkisah ada dua orang hamba Allah di neraka yang selalu berzikir “Ya Hannan (Maha Santun) Ya Mannan (Maha Pemberi)”. Karena terus berzikir, Kemudian Allah memerintahkan Jibril untuk membawa dua orang tersebut dibawa ke hadapanny. Kemudian Allah bertanya pada orang yang pertama, “Bagaimana neraka menurutmu?” Sungguh neraka adalah tempat yang sangat buruk, di jagad raya ini tidak ada tempat yang lebih buruk dari neraka,” “setelah itu Allah memeritahkan orang pertama tadi untuk kembali ke neraka”. Dan anehnya Orang pertama ini, kembali menuju neraka dengan bersemangat dan berlari. Sehingga Allah memanggilnya lagi, “Kenapa kamu kembali ke neraka neraka dengan semangat?” “Ya robb saya ini sudah kapok. Saya menyesal dulu saat di dunia saya lamban dalam melaksanakan perintahmu, gara-gara itu saya masuk neraka. Mumpung sekarang ada perintah darimu, saya tak mau melewatkan kesempatan melaksanakan perintahmu ini, makanya itu saya kembali ke neraka dengan semangat.” jawab orang pertama. Karena saking semangatnya melaksanakan perintah Allah meskipun kembali ke neraka. Maka Allah pun memberikan rahmat kepadanya dan memasukkan orang pertama ini kedalam surganya.
Allah selanjutnya menanyai orang yang kedua, “Bagaimana neraka menurutmu?” “Sungguh buruk sekali, ya Robbb.” “Ya sudah, sana kembali lagi ke neraka!” Tak seperti orang pertama, orang yang kedua ini sangat lamban dan berat sekali, langkahnya gontai tanpa tenaga. Allah kemudian menanyainya, “Kenapa kamu lamban sekali kembali ke neraka ” “Saya tidak pernah menyangka kalau bakal disuruh kembali ke neraka. Saya sudah khusnudzan kepadamu ya robb tadi dipanggil ke sini saya kira mau dimasukkan ke surga. Namun perkiraan saya salah. Dan saya ternyata disuruh kembali ke neraka lagi,” Dengan jawaban itu ternyata Allah memasukkan orang kedua ini ke surganya. Karena telah berkhusnuzan kepadanya.
Kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya kasih sayang Allah jauh lebih besar dari murkanya, begitu pula ampunan Allah lebih besar dari pada dosa” hambanya."
Semoga saja kita senantiasa menjadi muslim yang senantisa berhusnudzon kepada Allah سبحانه و تعالى
بارك الله لى ولكم في القرأن العظيم ونفعني واياكم بالأيات والذ كر الحكيم اقول قولى هذا واستغفروه انه هو الغفور الرحيم.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِز.
اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتَكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Tags
Khutbah Jumat