إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيد نا مُحَمّدٍ وَعَلى
آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن ( اما
بعد ).
قال الله تعالى فى القران العضيم يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وقال الله تعالى في الأ يات الأخرى
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Ma’asyiral
muslimin Jama’ahJumat
Yang Dirahmati Allah سبحانهوتعالى !!!
Marilah kita sama’ meningkatkan kembali usaha menguatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Hal ini penting dilakukan dikarenakan Allah SWT
sudah menggambarkan bahwa iman seseorang bisa pasang atau pun surut, begitu
pula hati seseorang
yang bisa berubah-ubah.
Maka sangat tepat kiranya dihari yang penuh berkah ini kita menyegarkan kembali semangat ketakwaan kita kepada
Allah SWT. Karena dengan takwalah seorang hamba memperoleh kedudukan mulia disisi Allah… Sebagaimana firman Allah
dalam Al Qur’an :
ﺇِﻥَّ
ﺃَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢْ
Artinya :“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu”
(QS. Al Hujurat49 : 13).
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه
و تعالى !!!
Alhamdulillah, kita telah dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan yang
mendapat gelar Sayyidus Syuhur (Penghulunya Para Bulan). Bulan dimana setiap
detiknya baik siang maupun malam penuh dengan kemulyaan. Bulan romadhon mempunyai
nama lain yang sangat bergamam diantaranya sebagai berikut :
Syahrus Shiyam : karena
di bulan inilah orang-orang beriman diwajibkan berpuasa untuk mencapai derajat kemulyaan
yaitu berupa ketaatan kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah QS. Al Baqarah ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ١٨٣
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Syahrus Shabri : bulan kesabaran, karena
dibulan inilah orang-orang beriman dituntut bersabar menahan lapar, haus dan
hal-hal lain yang bisa membatalkan puasa, agar menjadi seseorang yang benar-benar beruntung dihadapan
Allah SWT. Sebagaimana Firman
Allah
إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ
اللهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya : Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa
dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang berbuat baik. (QS. Yusuf [12]: 90)
Syahrun Adiimun شهر عظيم bulan yang agung karena pada bulan ramadhan al-Qur’an yang mulya
al-Qur’an yang agung diturunkan, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an
:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى
لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya : Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di
dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan
yang batil). (Al-Baqarah : 185)
Syahrun Mubaarokun شهر مبارك bulan yang penuh
berkah karena di dalamnya ada banyak keberkahan baik untuk diri sendiri
maupun yang bersifat social, keberkahan lainnya adanya malam Lailatul Qadar mana
nilai ibadah seseorang lebih baik dari 1000 bulan. Jelas ini menjadi berkah
yang luar biasa bagi orang-orang beriman guna mempersiapkan timbangan amal di
akhirat kelak.
Syahrur Rahmah : karena
dibulan ini Allah limpahan kasah sayang yang teramat banyak kepada orang”
beriman, saking banyaknnya kasih sayank Allah limpahkan hingga nafas dan tidurnya
orang”beriman dibulan yang penuh rohmah ini berpahala, amal kebaikan
dilipatgandakan pahalanya, dosa” diampuni dan do’a diterima. Kasih sayang ini semuanya
Allah limpahkan dengan harapan agar mereka orang” beriman lebih menampakkan
kasih sayang kepada sesama manusia dan makhluk” allah lainnya.
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jum’at Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى !!!
Ibadah puasa memang tergolong ibadah individual vertical ibadah yang bersifat pribadi dan khusus antara
seorang hamba dengan tuhannya secara langsung. Ini udah dijelaskan oleh Allah dalam
sebuah hadits qudsi yang berbunyi:,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ
أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ
الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ
مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ
لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ “
Artinya: Setiap amalan kebaikan yang dilakukan
oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga
tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali
amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan
membalasnya.
Meskipun ibadah puasa bersifat individual,
akan tetapi kesempurnaan
puasa ialah pada saat orang berpuasa telah melakukan ibadah sosial berupa zakat
fitrah. Sebagaimana Sabda Rosulullah :
قَالَ النبى صلى الله عليه وسلم صوْمُ
شهْرِرمضَانَ معلّقٌ بيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ ولايُرْفَعُ إلا بِزَكَاةِ الفِطْرِ
Artinya: Nabi SAW bersabda pahala
puasa ramadan digantungkan (melayang-layang) antara langit dan bumi dan tidak
akan bisa naik (diterima oleh Allah secara sempurna) kecuali sudah dikeluarkan
zakat fitrahnya.
Begitu juga bagi orang yang tidak mampu berpuasa
(karena sudah tua renta atau sakit parah dan tidak ada
harapan sembuh) maka harus mengganti puasanya dengan “fidyah”
(memberi makan kepada orang miskin). Ini semua menandakan bahwa puasa mengajarkan
kepada kita untuk memupuk kepekaan dan kesadaran sosial.
Momentum Puasa Romadhon bagi
orang-orang beriman tidak hannya untuk menumpuk pundi” pahala
sebanyak-banyaknya tapi juga meningkatkan solidaritas social diantara orang-orang beriman Karena sejatinya islam mengajarkan, Keseimbangan
antara Hablun Minalloh dan Hablun Minannas, Sebagaimana kisah dalam kitab yang
ditulis M.
Hasballah Thaib dan Zamakhsyari Hasballah dikisahkan “Pada
zaman nabi Musa AS ada seorang ahli ibadah yang beribadah selama 350 tahun
tanpa melakukan perbuatan dosa sedikit pun. Meminta kepada Nabi Musa untuk menanyakan
kepada Allah SWT disurga manakah dirinya kelak ditempatkan? Namun Allah
berfirman, “Wahai Musa (AS), sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan
meletakkannya di dasar neraka-Ku yang paling dalam.” Si, ahli ibadah itu pun
tercengang, heran dan bersedih mendengar jawaban Nabi Musa tersebut. Kesedihannya menyelimuti
dirinya hingga berhari-hari lamanya.
Timbullah di
pikirannya rasa iba terhadap sesama, bagaimanakah Nasib saudara, teman dan orang
lain yang ibadahnya lebih sedikit dari ibadahnya, pikirnya di neraka mana lagi
mereka kelak ditempatkan?.
Disuatu hari,
ahli ibadah tadi menjumpai Nabi Musa Kembalidan berkata “sekarang aku rela
dimasukkan Allah ke dalam neraka-Nya yang paling dalam sekalipun, akan tetapi
aku meminta satu permohonan padanya. Aku mohon setelah dimasukkan ke dalam
neraka tubuhku dijadikan besar sebesar-besarnya sehingga menutupi seluruh
neraka dan pintu neraka dan tidak akan ada seorang pun yang bisa masuk ke dalam
neraka lagi”. Setelah mendengar apa disampaikan oleh Nabi Musa. Maka Allah berfirman,
“Wahai Musa (AS) sampaikanlah kepada umatmu itu bahwa sekarang Aku akan
menempatkan dia di surga-Ku yang paling tinggi.
Dari kisah ini, sejatinya ibadah dan pahala seseorang tidak
dapat menjamin untuk masuk ke surga atau selamat dari neraka. Melainkan hanya
belas kasihat atau rahmat dari Allah swt yang menyelematkan kita dari
neraka dan masuk ke surganya. Sebagaimana hadis Jabir bin Abdillah bahwa
Rasulullah bersabda:
لا يذخل أحدا منكم عمله الجنة، ولا يجيره من النار، ولا أنا إلا برحمة من الله
“Tidak ada amalan
seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga dan menyelamatkannya dari
neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan memperoleh rahmat dari Allah.” (HR.
Imam Muslim) Wallahu A’lam.
Berbelaskasih pada sesama makhluk Allah dimuka bumi meskipun
dengan makhluk yang termat kecil sekalipun, jika dilakukan dengan iklas atas
dasar rahmat Allah dapat mengantarkan seseorang masuk ke surgaNya.
Semoga
saja memalui momentum awal romadhon yang penuh rohmat ini, kita bisa menjadi
pribadi yang lebih baik yaitu pribadi yang mampu menyeimbangan antara ibadah
individual dan ibadah social sehingga senantiasa mendapat rohmat Allah baik di
dunia maupun diakhirat Aamin-aamiin ya robbal alamien.
بارك الله لى ولكم في القرأن العظيم ونفعني
واياكم بالأيات والذ كر الحكيم اقول قولى هذا واستغفروه انه هو الغفور الرحيم.
KHUTBAH
KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ
اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ
اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ
فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ
بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ
تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِز.
اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتَكَ اِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ
وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ
اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا
بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرْ