إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيد نا
مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن ( اما بعد ).
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا
اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا
وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
QS.
Ali Imron : 102
(QS.
Ali Imron : 191)
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Dihari istimewa yang penuh berkah ini, marilah kita selalu berusaha meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan
seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga Allah selalu
memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selalu dalam
keimanan dan ketakwaan kepada-Nya Amin. Dengan taqwalah kita bisa mencapai kedudukan yang mulia
di sisi Allah SWT, sebagaimana firmannya :
ﺇِﻥَّ
ﺃَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢْ
Artinya :
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu” (QS. Al
Hujurat: 13).
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Marilah kita selalu meningkatkan kadar ketaqwaan kita
kepada Allah SWT. Dengan berusaha sekuat tenaga untuk mengerjakan apa yang
telah diperintahkan Allah SWT. dan mencurahkan sekuat tenaga meninggalkan
segala apa yang dilarang Allah SWT.
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Khutbah kali ini bertema Mengambil
Hikmah Dari Tiga Binatang Kecil Dalam Al Qur’an
Ada tiga Binatang kecil yang menjadi nama
dari tiga surah di dalam Al-Qur’an.
Pertama semut, Surat Al-Naml (semut) nama surat ke 27 dalam
Al Qur’an, Kedua Monggo / Laba-laba Surat Al-'Ankabut (laba-laba) Surat
ke 29 dalam Al Qur’an, dan yang Ketiga lebah Al-Nahl (lebah) nama surat
ke 16 dalam Al Qur’an. Setiap apa yang diciptakan Allah ada tujuan, hikmah atau
Pelajaran yang dapat kita ambil.
Bila diamati secara seksama, masing-masing binatang ini memiliki
karakter khas yang bisa dijadikan kiasan dari kehidupan manusia. Semut
menghimpun makanan sedikit demi sedikit, terus menerus tanpa henti-hentinya,
saking rajinnya mengumpulkan makanan hamper tdk tidur. semut mengumpulkan makanan
untuk bertahun-tahun padahal usianya tidak lebih dari satu tahun. Kelobaannya
atau ketamakannya sedemikian besar sehingga ia berusaha dan seringkali berhasil
memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya, meskipun sesuatu tersebut tidak
berguna baginya.
Dalam surah Al-Naml antara lain diuraikan
sikap Fir'aun, juga Nabi Sulaiman yang memiliki kekuasaan yang tidak dimiliki
oleh manusia mana pun sebelum dan sesudahnya. Ada juga kisah seorang raja
wanita yang berusaha menyogok Nabi Sulaiman demi mempertahankan kekuasaan yang
dimilikinya.
Lain lagi uraian Al-Quran tentang
laba-laba: Sarangnya adalah tempat yang paling
rapuh. Sebagaimana disinggung oleh surah Al-Ankabut ayat 41:
مَثَلُ
الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ
بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang
mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang
membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba
kalau mereka mengetahui.”
Rumah laba-laba bukan tempat yang aman
dari hujan, angin maupu, panas. Apa pun yang berlindung di sana akan disegap
oleh laba” binasa dan dimakan olehnya. Jangankan serangga” kecil yang tidak
sejenis, jantannya pun setelah selesai kawin disergapnya untuk dimusnahkan oleh
betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan sehingga dapat saling
memusnahkan. Demikianlah gambaran yang sangat mengerikan dari laba” yang bgitu
licik dan kejam”
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Yang Ke-3 bagaimana dengan lebah? Dalam Al-Qur’an dijelaskan lebah
bergerak atas insting, ilham dan wahyu dari Allah, sehingga ia mampu memilih gunung, pohon-pohon, rumah”
buatan manusia sebagai tempat tinggal, sebagaimana firman Allah SWT :
وَأَوْحَىٰ
رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ
وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
Artinya: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada
lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di
tempat-tempat yang dibikin manusia’." (QS An-Nahl: 68)
Sarang lebah dibuat berbentuk segi enam
bukannya lima atau empat agar tidak terjadi pemborosan dalam lokasi. Lebah
makan mengumpulkan makanan secukupnya, Yang dimakannya adalah sesuatu hal yang
baik yaitu nectar atau saripati bunga, hasil olahan makanannya adalah lilin dan madu yang sangat bermanfaat
bagi manusia. Dan Madu dijelaskan dalam Al-Quran dapat menjadi obat yang
menyembuhkan. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja, dan segala yang
tidak berguna disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu kecuali kalau
mereka diganggu mereka pasti akan membalas siapa saja yang mengganggunya,
meskipun harus mengorbankan nyawanya. Lebah tidak akan merusak tempat” yang
dihinggapinya bahkan seringkali memberi manfaat pada tempat yang dihinngapi
(membantu proses penyerbukan bunga yang dihinggapinya).
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Sikap hidup manusia seringkali
diibaratkan dengan tiga jenis binatang tadi. Ada manusia yang "berbudaya
semut", menumpuk’, aji mumpung dan boros. Budaya semut menumpuk atau
mengumpulkan yaitu ada manusia yang menumpuk harta sebanyak”banyaknya bahkan
klo bisa sampai7 turunan atau sampai seribu tahun kedepan hartaya tidak akan
habis padahal umurnya tdk sampai 100 tahun, mengumpulkan ilmu sebanyak” tapi
tdk pernah mau mengamalkannya. Budaya
semut "aji mumpung", mumpung masih memimpin atau menjabat
mengumpulkan harta kekayan sebanyak-banyak sampai” yang dipimpin gak kepikiran
miskin dan kelaparan, mumpung masih sehat dan muda bersenang” sepuasnya sampai”
lupa kalua hidup di dunia ini fana dan sementara saja. Budaya semut “boros” Manusia
yang hobi mengumpulkan barang-barang baru yang aslinya tidak dibutuhkan padahal
barang yang lama masih layak dan bagus. Yang pasti dalam masyarakat kita,
banyak sekali semut yang berkeliaran.
Laba-laba mempunyai karakter kejam dan
licik ia menjadi kiasan dari sifat manusia menjebak, menipun dan mencelakakan,
Laba” bentuk karakter manuasia yang tidak lagi butuh berpikir dimana, kapan,
dan bagaimna ia bekerja untuk mencari makan, tetapi yang mereka pikirkan adalah
"siapa yang akan mereka jebak, tipu untuk dijadikan mangsa dan satapannya.
Dan rumah/Lembaga laba” yang menjadi alatnya untuk menjebak dan menjerumuskan
siapa saja yang terpikat olehnya.
Ma’ asyiral muslimin Jama’ah Jumat Yang Dirahmati Allah سبحانه و تعالى
!!!
Karakter seorang mukmin bagai lebah,
sesuatu yang tidak merusak dan tidak pula menyakitkan: Tidak makan kecuali yang
baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat dan jika hinggap dan menimpa
sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya. Lebih rinci lagi, lebah
setidaknya memiliki tiga keistimewaan yang dapat menjadi perumpamaan tentang
karakter orang yang beriman.
Pertama, lebah tak merusak ranting, daun atau bunga yang ia
hinggapi, sekecil apa pun pohon atau bunga tersebut. Hal ini memberi pelajaran bagi
manusia agar menghindari berlaku yang menimbulkan mudarat atau kerugian
terhadap orang lain. Lebah memang datang untuk makan, tapi ia tak ingin merusak
untuk kepentingannya pribadinya itu. Bahkan kerap kali lebah justri berjasa
dalam proses penyerbukan sebuah bunga yang ia hinggapi.
Kedua, lebah makan sesuatu yang baik-baik, yakni saripati
atau nektar bunga, sehingga yang dikeluarkannya pun baik-baik, yakni madu. Orang
mukmin dituntut dalam kehidupan yang serba halal. Makan dari rezeki yang halal
akan membuahkan perilakupun yang positif .
Ketiga Lebah membersihkan sesuatu yang
tidak berguna dalam sarangnya, Seorang mukmin senantiasa membersihkan hati dan jiwanya
dari kotoran iri, dengki, tamak, keji, dan egois (tak peduli orang lain).
Semoga saja Allah senantiasa memberi
hidayah kepada kita untuk menjadi orang mukmin yang senantisa menebar manfaat
Dimana saja dan kapan saja.
بارك الله لى ولكم في القرأن
العظيم ونفعني واياكم بالأيات والذ كر الحكيم اقول قولى هذا واستغفروه انه هو
الغفور الرحيم.
KHUTBAH
KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ
لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ
اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا
اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى
بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.
اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتَكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
QS. Al-Ahzab :
56
QS. Al
Baqoroh 2 : 21
QS. Al
A’rof : 23