Informasi Yang Lengkap



Disebuah halte bus ada seorang nenek tua dengan wajah sembab dan sayu. Seolah-olah membawa beban hidup yang begitu berat, bersama kedua cucunya yang masih kecil. Kira-kira yang adik berusia 4 tahun sedangkan kakaknya berusia 6 tahun. Awalnya kedua cucunya itu duduk tenang. Tidak lama kemudian, mereka mulai berlarian sambil berteriak-teriak, naik ke tempat duduk, menarik handphone orang yang sedang asik chat atau yang sedang lagi browsing. Keduanya benar-benar membuat suasana jadi gaduh dan tidak nyaman.

Setelah cukup lama menahan diri, seorang bapak yang duduk di sebelah sang nenek menegur.!!! "Kenapa anda membiarkan saja kedua cucu anda membuat ribut dan mengganggu seisi halte?" Seakan baru tersadar, kalau sedang ditegur oleh seseorang, sang nenek menjawab perlahan. "Saya masih bingung, bagaimana menjelaskan kepada mereka berdua yang masih anak-anak, kalau kedua orang tua mereka telah meninggal, sesungguhnya aku mau pergi ke rumah sakit untuk menjemput jenazah ayah dan ibu mereka."

Ternyata sang nenek mendapat informasi bahwa anak dan menantunya sudah menjadi jasad di rumah sakit, karena meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dia sekarang dalam perjalanan dengan cucunya ke rumah sakit tersebut. Seketika si bapak yang bertanya terdiam membisu.  Tanpa dikomando, dari mulut ke mulut tersebarlah informasi tersebut pada semua orang yang berada di halte, sehingga mereka yang semula merasa terganggu, berganti iba dan simpati.

Awalnya mereka sangat marah oleh kedua cucu nenek yang gaduh ditambah sikap neneknya yang terlihat cuek, sekarang semua orang seisi halte mulai ikut bermain dan bercanda dengan kedua cucu nenek tersebut. Setelah mengetahui lengkap dan persis apa sebenarnya yang terjadi, reaksi semua orang berbalik 180 derajat. Demikianlah dalam kehidupan, mengetahui lengkap sebuah informasi itu jauh lebih baik dibanding hanya sebagian atau bahkan baru praduga (ngiro-ngiro), informasi yang lengkap dapat membuat perbedaan respon seseorang terhadap suatu masalah atau kejadian. 

Di saat anda mau marah, jika memungkinkan, cobalah tahan sejenak dan cari tahu lebih banyak informasi mengenai sesuatu yang membuat anda marah. Dengan tambahan informasi, mungkin kemarahan anda jadi batal sehingga tidak muncul penyesalan kemudian.

"Karena menyesal kemudian tiada guna". Semoga bermanfaat and terimakasih!!!

Tulisan ini dimodifikasi dari buku Stephen R. Covey "Seven Habits of HighlyEffective People".

imammukhtar

Kepala Madrasah di MA PPKP Darul Ma'la

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form