Indahnya Waktu Senja |
Setelah itu aku mengeluarkan sepeda montor metik vario merah yang kupunya, lumayan udah tua sih, keluaran 2009. Betapa senangnya anakku, langsung lari dan berdiri di depan seperti biasanya, tak lupa, seperti biasa kubiasakan berdo'a dulu sebelum berangkat, si kecilku Zahralah yang berdo'a sambil melatih hafalan do'anya aku cukup mengamininya. "kita mau kemana yah?" tanya Zahra! "ke Buper," "saatnya meluncur!" gas aku tarik pelan-pelan sambil menikmati pemandangan alam yang ada di kanan dan kiri. Hanya butuh waktu 5 menit sampailah kita di Buper (Bumi Perkemahan) yang terletak di desa Regaloh Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati. Ternyata di Buper rame banget, ada acara kumpulan mobil-mobil antik se Indonesia, jujur aku gak suka keramaian. Langsung saja Zahra aku tawarin pindah ke kebun murbey, ternyata ia seneng juga di kebun Murbey. Setelah puas makan buah murbey yang rasanya persis strowberry tapi ukurannya kecil-kecil, aku coba menawari Zahra, "gimana kalau kita lanjutkan ke Gunung Rawa?" "ya yah! aku seneng banget di Gunung Rawa!"
Vario aku putar balik, kita berdua langsung meluncur ke Gunung Rawa. Kurang dari 30 menit sampailah kita di Gunung Rawa, sore hari pemandangan di Gunung Rawa ternyata! "Subhanallah, teramat indah!" tetapi sayang awan tebal hampir menyelimuti langit di atas Gunung Rawa, karena kawatir kehujanan aku memutuskan untuk pulang. "Zahra, ini kan mau hujan! gimana kalau kita pulang dulu?" "yaa yah, tapi besok-besok ke sini lagi ya!" "Ok!" jawabku.
Hampir separuh perjalanan untuk sampai ke kota kecamatan, hujan keburu turun, akhirnya aku putuskan mampir disebuah rumah yang agak terpencil, alhamdulillah akhirnya kita bisa berteduh dari hujan disini. Dari dalam rumah itu, aku mendengar canda ria sebuah keluarga yang saya perkirakan ada 4 orang. Tak berapa lama pintu rumahpun dibuka. Benar! ternyata mereka berempat, ayah ibu kira-kira usia 40an tahun, dengan dua anaknya cewek semua. Yang besar kira-kira usia 16 tahun dengan kerundung warna jingga sangat harmonis dengan baju yang dipakai, yang kecil seusia kakaknya zahra 9 tahunan, setelah dekat di bawah pancaran sinar lampu Spirall Hannochs 24 watt, diiringi pancaran cahaya kilat dan suara halilintar atau geluduk yang beriringan satu sama lain, lumayan sangat terang sih. Sekilas aku melihat wajah gadis itu, dalam hati terucap "subhanallah ya rob! betapa cantiknya Gadis Berkerudung Jingga ini." Serasa aku belum pernah melihat gadis secantik ini, selain istriku waktu kita bertemu pertama kali dulu. hehehe
Setelah beberapa menit kemudian, adiknya menawari jajanan ciki kepada Zahra. "Dik, ini tak kasih jajan!" "ya terimakasih," jawab anakku zahra, lalu jajannya saya taruh di centelan vario depan, kelihatannya mereka berdua kakak beradik itu, mau mendokumentasikan foto saat hujan pakai smartphone dengan tongsis. Tiba-tiba gadis itu berkata! "haduhh! ternyata tongsisnya rusak, tidak berfungsi lagi." Lalu aku coba menawarkan diri untuk membantu. "Gimana dik! kalau saya bantu ambil gambarnya saja, maksutnya saya yang memotret," "ya terimakasih!" duh jawabannya sangat lembut sekali, seperti jawaban istriku bila aku tanya, sekali lagi subhanallah benar-benar cantik gadis berkerudung jingga ini, sungguh sempurnanya ciptaanmu ya rob, setelah aku ambil gambar berkali-kali dengat teramat hati-hati, saya izin untuk ambil gambarnya dengan smartphonku sendiri Samsung Galaxi V plus, ternyata gadis berkerudung jingga ini mempersilahkan. Betapa senangnya hatiku, lalu aku mengeluarkan samartphone dan aku ambil gambar kira-kira tiga kali klik, dan alhamdulillah setelah itu, hujanpun telah reda, dan kita izin pamit sekalian. Dalam perjalanan pulang saya terkejut ternyata jajan ciki yang saya centelkan di vario tadi, hilang. Tapi gak apalah tur zahra tidak suka jajan seperti itu, hanya saja ada sesuatu yang terasa aneh, kenapa perasaanku tidak enak?. Akhirnya, alhmadulillah kita bisa sampai rumah sebelum magrib.
Dua minggu kemudian setelah itu, tepatnya, disaat saya selesai mengajar, menunggu finger pulang dihari sabtu yang begitu lumayan lama, kira-kira satu setengah jam, kucoba buka galeri foto di smartphonku, alangkah terkejutnya aku bagai disambar petir disiang hari, foto-foto gadis berkerudung jingga itu hilang semua. Hanya meninggalkan warna hitam dan jujur tidak pernah sebelumnya aku mengalami hal seperti ini, perasaanku mulai tidak enak, gelisah, heran bercampur aduk jadi satu, dan saya semakin heran kenapa saya dulu tidak menanyai namanya? dan kenapa pula peristiwa itu hanya serasa bagai mimpi saja. Aku ambil keputuskan dihari minggu sorenya untuk menelusuri kebanaran peristiwa itu lagi. Dan akhirnya sampailah aku kerumah itu lagi, yang saya yakini hanya rumah itu, tiada rumah lain, tapi aneh kenapa rumah ini seperti tak berpenghuni, rumputnya tumbuh dimana-mana, temboknya banyak yang retak, sarang laba-laba memenuhi semua atap dari rumah itu. Ya Allah bulu tubuhku merinding semua, serasa bagai di tengah tempat yang penuh misteri, tiba-tiba aku dikejutkan seorang bapak-bapak tua yang sedang mencari daun-daunan untuk makanan kambing. "Mas! mau apa di sini?" lalu aku jawab "mau bertemu dengan penghuni rumah ini!" "aduh mas! rumah ini itu kosong sejak 5 tahun yang lalu," jawab orang tua tadi. "Yaa Allah! serasa persendianku gemetar semua, "lalu siapakah Gadis Berkerudung Jingga yang teramat cantik dan anggun itu?" mulutku terkunci. Tak sanggup berkata-kata lagi, biarlah aku sendiri sebagai saksi kalau peristiwa ini sebenarnya pernah ada, karena anakku sendiri saya tanya juga lupa, kalau pernah mampir berteduh disini dari hujan.
Sekian terimaksih!
Jangan Lupa Baca Juga Cerpen dan Novel dengan klik link-link berikut :
1. 🌱🌱Aku Bukan Pencuri 🌱🌱
2. Never United Love
3. Srintil
4. Gadis Berkerudung Jingga
5. Everything Will Pass
Dua minggu kemudian setelah itu, tepatnya, disaat saya selesai mengajar, menunggu finger pulang dihari sabtu yang begitu lumayan lama, kira-kira satu setengah jam, kucoba buka galeri foto di smartphonku, alangkah terkejutnya aku bagai disambar petir disiang hari, foto-foto gadis berkerudung jingga itu hilang semua. Hanya meninggalkan warna hitam dan jujur tidak pernah sebelumnya aku mengalami hal seperti ini, perasaanku mulai tidak enak, gelisah, heran bercampur aduk jadi satu, dan saya semakin heran kenapa saya dulu tidak menanyai namanya? dan kenapa pula peristiwa itu hanya serasa bagai mimpi saja. Aku ambil keputuskan dihari minggu sorenya untuk menelusuri kebanaran peristiwa itu lagi. Dan akhirnya sampailah aku kerumah itu lagi, yang saya yakini hanya rumah itu, tiada rumah lain, tapi aneh kenapa rumah ini seperti tak berpenghuni, rumputnya tumbuh dimana-mana, temboknya banyak yang retak, sarang laba-laba memenuhi semua atap dari rumah itu. Ya Allah bulu tubuhku merinding semua, serasa bagai di tengah tempat yang penuh misteri, tiba-tiba aku dikejutkan seorang bapak-bapak tua yang sedang mencari daun-daunan untuk makanan kambing. "Mas! mau apa di sini?" lalu aku jawab "mau bertemu dengan penghuni rumah ini!" "aduh mas! rumah ini itu kosong sejak 5 tahun yang lalu," jawab orang tua tadi. "Yaa Allah! serasa persendianku gemetar semua, "lalu siapakah Gadis Berkerudung Jingga yang teramat cantik dan anggun itu?" mulutku terkunci. Tak sanggup berkata-kata lagi, biarlah aku sendiri sebagai saksi kalau peristiwa ini sebenarnya pernah ada, karena anakku sendiri saya tanya juga lupa, kalau pernah mampir berteduh disini dari hujan.
Sekian terimaksih!
Jangan Lupa Baca Juga Cerpen dan Novel dengan klik link-link berikut :
1. 🌱🌱Aku Bukan Pencuri 🌱🌱
2. Never United Love
3. Srintil
4. Gadis Berkerudung Jingga
5. Everything Will Pass
Tags
Cerpen & Novel
Buper itu tepatnya terletak dimana ya min?
ReplyDeleteDi Kec. Tlogowungu Kab. Pati Jawa Tengan Indonesia
DeleteBuper itu budi perkasa ya gan?
ReplyDeleteBumi Perkemahan Regaloh (BUPER) Gannn wkwkwkk
Deletepersaan BUPER itu Bumi Perkemahan deh, ga ada Regalohnya, :D
DeleteBetulllll hahaha
DeleteWah bagus gan. Akhir ceritanya benar benar mengguncangkan perasaan para pembacanya. Plot nya juga mengalir. Mantap nih cerita. Saya nantikan konten anda selanjutnya. Salam inspirasikita.
ReplyDeleteWih bagus banget min ceritanya, gaya tulisannya sudah macam cerpenis / novelis profesional... sangat mengalir dan penuh imajinasi... mau baca juga ah reomendasi Cerpen dan Novel dari mimin... kereeeeeeeeeeeeeen
ReplyDeleteBuper itu di jawa tengah bukan ya?
ReplyDeleteWaw..... kirain cerita romantis. Hitnya kena..... jangan sampai deh waktu blogging malam didatangin si kerudung jingga.
ReplyDeleteKeren min, karya sendiri yaa? Anjir dri judulnya ane kirain genrenya romantis, ternyata endingnya👻
ReplyDelete