Sholat Jamak Dan Qashar

Sholat Jamak

Sholat Jamak adalah mengumpulkan dua sholat dalam satu waktu. Contohnya, sholat Zuhur dilaksanakan pada waktu Ashar. Hal ini bisa dilakukan saat orang yang berpergian terdesak sehingga tak bisa melakukan sholat Zuhur. Ia kemudian dapat melakukan sholat Zuhur pada waktu Ashar. Caranya, setelah masuk waktu Ashar lakukanlah sholat Zuhur dulu lalu dilanjutkan dengan sholat Ashar.
Adapaun sholat-sholat yang bisa dijamak yakni sholat Zuhur dijamak dengan Ashar, dan sholat Maghrib dijamak dengan Isya. Sementara sholat subuh tidak bisa dijamak dengan apapun. Sholat Jamak terbagi menjadi dua jenis. 
  • Pertama, Jamak Taqdim yaitu mengumpulkan 2 waktu sholat pada waktu sholat yang pertama. Misalnya, menjamak sholat Zuhur dan Ashar di waktu sholat Zuhur. Sholatnya masing-masing 4 rakaat.  Berikut niat Jamak Taqdim: " Saya berniat sholat Zuhur empat rakaat di-Jamak dengan Ashar dengan Jamak Taqdim menghadap kiblat Fardu karena Allah Ta'ala"
  • Kedua, Jamak Takhir yaitu mengumpulkan 2 waktu sholat pada waktu sholat yang terakhir. Misalnya, menjamak sholat Maghrib dengan sholat Isya di waktu sholat Isya. Berikut niat Jamak Takhir: " Saya berniat sholat Maghrib di-Jamak dengan Isya dengan Jamak Takhir menghadap kiblat Fardu karena Allah Ta'ala" .

Sholat Qashar

Sholat Qashar yaitu menjadikan sholat yang berjumlah 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Seperti sholat Zuhur, Ashar dan Isya. Sedangkan sholat Maghrib dan Subuh tidak bisa di-Qashar. Sholat Jamak dan Qashar boleh dilakukan sekaligus. Misalnya, mengumpulkan sholat Zuhur dengan sholat Ashar pada waktu Ashar (di-Jamak dan di-Qashar masing-masing menjadi 2 rakaat). Jadi saat masuk waktu Ashar, kita lakukan sholat Zuhur 2 rakaat kemudian sholat Ashar 2 rakaat.

Ada beberapa syarat yang menentukan boleh tidaknya seseorang melakukan sholat Jamak dan Qashar, yaitu:
  1. Musafir perjalanan melebihi 81 KM
  2. Tidak niat bermukim melebihi 4 hari.
  3. Tidak berimamkan imam yang sempurna rakaatnya.
  4. Masih dalam musafir ketika mengerjakan sholat.
  5. Perjalanan tidak bertujuan melakukan maksiat.
  6. Mengetahui destinasi yang dituju.
Semoga, dengan panduan ini tak ada lagi alasan untuk meninggalkan sholat lima waktu saat sedang bepergian jauh dan Semoga saja bermanfaat untuk kita semua!

imammukhtar

Kepala Madrasah di MA PPKP Darul Ma'la

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form