Allah SWT secara tegas melarang tindakan bunuh diri. Larangan itu disebutkan, antara lain, dalam surah an-Nisa’ ayat 29
وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Artinya,
“Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah , dari Nabi , beliau bersabda,
"
(HR Bukhari [5778] dan Muslim [109]).
Kisah Bunuh Dirinya Qotzman
Qotzman yang mati bunuh diri ketika perang Uhud dengan tubuh bersimpah darah penuh dengan luka, sehingga Para sahabat mengira kalau Qotzman mati syahid dan menjadi ahli surga sebagai Syuhada. Namun Rosulullah kemudian menjelaskan kalau sesungguhnya Qotzman adalah ahli neraka bukan ahli surga.
"Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, kemudian mata pedang itu dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya. Dia melakukan perbuatan itu adalah kerana dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya, dia mati bukan karena melawan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Terlihatlah keadaannya yang parah, orang-orang menyangka dia akan masuk surga. Tetapi, sejatinya dengan bunuh diri dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka."
Menurut Rosulullah, sebelum dia mati, Qotzman pernah berkata, "Demi Allah aku berperang bukan karena agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak karena itu, aku tidak akan berperang."
Kalau ada yang kepingin mati bersabarlah, tanpa engkau bunuh dirimu kamu juga akan mati nantinya dan kematian itu pasti datangnya.
Tags
Tausiyah Islam