Antara Mengkritik dan Menghina



Mengkritik dan menghina itu itu jelas berbeda, dilihat dari arti bahasa saja beda. Namun banyak yang berniat ingin mengkritik justru menjadi menghina, mengkritik itu mengomentari hasil kinerja atau hasil karya baik berupa tulisan ataupun lesan. Bukan menyerang pribadinya.

Mengkritik itu bukan menghakimi hasil karya orang lain, benar atau salah, akan tetapi mengkritik itu menyampaikan cara pandang dari lain sisi terhadap sebuah permasalahan, sehingga ketika ingin mengkritik harus memiliki data yang dapat dipertanggungjawabkan yang digunakan untuk menganalisis agar tidak memalukan.

Dalam khazanah ilmu islam kita mengenal Imam Al Ghozali dan Ibnu Rusyd. Ibnu Rusyd dalam kitabnya yang berjudul tahafut at tahafut, beliau mengkritik kitab tahafut al falasifah karya Imam Al Ghozali yang ditulis seratus tahun sebelum kelahirannya.

Sedangkan menghina adalah menyerang pribadi seseorang, contoh kamu bodoh, kamu hola-holo, kamu goblok, kamu lola banget gak mudeng-mudeng, begitu saja tidak bisa,  dan sebagainya. Ketika memasuki wilayah menghina ini sudah memasuki level pidana, namun ukuran menghina atau tidak itu relatif menurut kebiasaan masing-masing. Contoh, ada yang mengatakan kepada temannya, otak kamu telo gak paham2 kalau diterangkan, kamu kurang makan pindang pantas otak kamu dedel, kamu laki-laki gak laku - laku ditolak sana sini, kamu ini gadis tidak laku - laku gak ada yang ajak jadian. Menurut sebagian orang kalimat seperti ini tidak menghina tapi hanya sekedar bercanda.

Gimana menurut kamu guys...!!! menghina apa tidak yaa kalimat diatas???


Baca juga artikel-artikel berikut, dengan cara klik link-link berikut ini : 

imammukhtar

Kepala Madrasah di MA PPKP Darul Ma'la

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan 4

Iklan 6

Contact Form